Teman pengkhianat? Maafin gak ya?
- bayanganteduh
- Oct 7, 2020
- 3 min read
Setiap orang pasti memiliki teman dan teman yang baik adalah impian dari semua orang. Teman yang baik sudah pasti diharapkan akan mencintai, menghargai, menghormati kamu dengan caranya masing-masing dan yang paling penting, teman yang baik tidak akan mengkhianati kamu. Tapi…. nyatanya, tidak semua teman seperti begitu. Pada kenyataannya, dua orang yang bersahabat pun bisa saling mengkhianati satu sama lain karena berbagai alasan.
Sakit hati, kepahitan, kekecewaan, kebencian semua akan menjadi satu didalam hati kita. Itu adalah hal yang sangat NORMAL. Siapa ya sih yang ga sakit hati pas dikhianati? Apalagi orang terdekatlah yang melakukannya. Tapi, sesulit apapun situasinya, belajarlah untuk memaafkan dan move on. MENGAPA dan BAGAIMANA?
MENGAPA penting untuk memaafkan?
Pertama, setiap orang pernah melakukan kesalahan. Memang jika berbicara tentang kesalahan, kita pasti dengan mudah membandingkan-bandingkan besar kecilnya kesalahan itu. Tapi ingat, kesalahan tetaplah kesalahan! Coba kamu yang ternyata kedapatan mengkianati teman kamu, apa yang kamu harapkan? Kamu pasti berharap untuk dimaafkan, bukan? Maafkanlah temanmu jika ia berbuat kesalahan, tidak mudah memang apalagi buat mereka yang tidak mau mengakui kesalahannya. Tapi, hatimu akan terasa lega ketika kamu memilih untuk memaafkannya, dan bukan hanya itu, kamu adalah pemenang dalam masalah ini karena kebesaran hatimu. Kamu bisa hidup dengan tenang dan tetap bahagia karena sudah tidak ada lagi beban kebencian dan kepahitan di hatimu.
Kedua, kamu memaafkan karena kamu tidak membenci orangnya tapi tindakannya. It’s easy to say huh? Kadang-kadang melihat muka mereka saja hati kita sudah panas dan rasanya ingin maki-maki. Tapi, itu akan terjadi ketika hatimu memilih untuk dipenuhi dengan kepahitan dan kebencian. Sebaliknya, jika kamu ingin memilih hati yang damai dan plong, kamu bisa memilih untuk memaafkannya dan tidak membenci orangnya. Ingat! Setiap orang pernah membuat kesalahan, dan ketika kamu memilih untuk memaafkannya, temanmu mungkin akan memilih untuk memperbaiki kesalahan tersebut. Setiap orang berhak mendapatkan kesempatan kedua.
Tapi, BAGAIMANA menghadapinya?
Pertama, mulai menerima perasaanmu. Setelah kamu menghadapi kenyataan dari sakitnya pengkhianatan, maka kamu akan bisa memproses setiap emosi yang ada dan mulai bisa menerima kenyataan. Lepaskanlah emosimu itu pelan-pelan dan jujurlah terhadap perasaanmu sendiri. Ambillah waktu untuk memprosesnya dan kamu akan bisa mulai terbuka akan perasaanmu kepada orang yang lebih dewasa dan yang bisa kamu percayakan.
Kedua, jika kemarahanmu sudah lebih reda, ambillah waktu untuk memperjelas situasi yang ada dengan temanmu. Pertengkaran yang terjadi bisa sementara atau permanen. Tapi, penting bagi kamu dan temanmu berkomunikasi berdua untuk memastikan bahwa tidak ada kesalahpahaman diantara kalian. Kadang-kadang kita hanya fokus akan sudut pandang kita sendiri dan tidak mau tau akan sudut pandang dan pemikiran dia. Maka dari itu, penting sekali bagi kamu untuk memperjelas situasi yang ada dengan dia bersama-sama. Berkomunikasilah dan dengarkanlah penjelasannya dengan baik.
Ketiga, move on. Dikhianati teman adalah salah satu pengalaman buruk yang mungkin terjadi didalam kehidupan kamu, dan anggap saja ini sebagai salah satu pelajaran kehidupan. Tidak ada yang tau kapan dia akan mengkhianatimu karena kita tidak akan pernah bisa mengontrol seseorang. Tapi, lewat kejadian ini kamu bisa belajar untuk lebih berhati-hati dalam berbagi cerita khususnya rahasia besarmu, dan kamu juga sudah bisa tau apa yang harus kamu lakukan jika kejadian ini terulang kembali. Tidak mudah memang, tapi aku yakin bahwa kamu bisa menghadapinya dan memilih untuk bangkit. Yuk, bangkit lagi, jangan tenggelam dalam kepahitan hati dan pilihlah untuk memulai hari yang baru dengan hati yang damai.
Friends, ingat bahwa setiap orang itu pernah melakukan kesalahan. Maafkanlah mereka dan pilihlah untuk hidup damai dengan hatimu. Siapa yang pernah tau bahwa tindakan besarmu itu bisa memberikan dia kesempatan kedua untuk belajar dan berubah? Memaafkan memanglah tidak mudah, tapi kebesaran hatimu-lah yang mampu membuat kamu sanggup melakukannya dan kamu adalah pemenang di dalam masalah ini.
Comments