top of page
Search

Pentingnya Mengetahui Konsep Sukacita dari Alkitab

  • Writer: bayanganteduh
    bayanganteduh
  • Jun 16, 2021
  • 3 min read

Di artikel sebelumnya, Bayangan Teduh membahas tentang konsep sukacita yang tidak berdasarkan atas perayaan, sitau sesuatu, maupun seseorang melainkan dari sikap hati manusia. Jika sukacita tidak berdasarkan hal-hal yang telah disebutkan, apakah artinya manusia tidak boleh bersedih ketika tidak mendapatkan sesuatu atau kehilangan seseorang? Ini adalah pandangan yang salah! Bayangan Teduh tidak mengatakan bahwa manusia tidak boleh bersedih, tapi kita ingin menekankan bahwa ketika pencapaian yang diinginkan tidak bisa diraih, atau di tengah-tengah permasalahan yang mungkin membuat kita depresi, atau seseorang yang disayang telah tidak ada, kita masih bisa “BERSUKACITA”.


Jadi, mengapa konsep sukacita dari Alkitab penting bagi manusia?


Pertama, konsep sukacita di Alkitab akan membantu kita memiliki pandangan yang benar sehingga membantu kita untuk tetap mempunyai harapan dan bertahan di tengah persoalan hidup yang kita alami. Setiap orang perlu mengetahui konsep sukacita ini. Beberapa orang keliru dan berpikir bahwa hanya orang-orang yang sudah menerima Tuhan Yesus saja yang tidak perlu mengetahui konsep sukacita ini karena ada Tuhan yang menjadi SUMBER sukacita yang kekal. Tapi, fakta berkata sebaliknya, banyak sekali orang yang sudah menerima Tuhan Yesus yang tidak bersukacita dan ternyata itu karena pandangan akan sukacita yang salah. Buku Ratapan (Perjanjian Lama) adalah buku yang ditulis dengan bahasa yang puitis, indah, dan menyemangati. Beberapa orang mungkin berpikir bahwa penulis Ratapan ini menulis dalam kondisi yang baik dan sedang tidak diterpa masalah, nyatanya, penulis Ratapan ini, nabi Yeremia sedang berada ditengah-tengah masalah hidup yang berat (ia dikhianati, disiksa, dan tidak dihargai) oleh orang-orang. Tapi mengapa Yeremia masih sanggup bersukacita? Masih sanggup memuji Tuhan? Itu karena dia memiliki pandangan akan sukacita yang benar. Yeremia yakin bahwa dia tetap bisa bersukacita karena dia memiliki sumber sukacita yang setia dan kekal, yang selalu bersama dengan Yeremia disetiap kondisi hidup yang ada dan yang sanggup menenangkan hatinya dan memberikan rasa bahagia yang nyata. Yeremia yakin bahwa pandangan sukacita yang ia miliki akan membantu dia mengambil sisi positif dari persoalan hidup yang ia alami dan Yeremia yakin bahwa setiap persoalan hidup bisa dilewati dan hanya sementara.


Kedua, konsep sukacita yang benar akan memperlihatkan bahwa semua sumber sukacita di dunia hanya sementara dan hanya Allah-lah yang peduli. Mengapa kita bisa mengatakan bahwa Allah peduli tapi kita masih tidak merasakan sukacita? Seringkali manusia lah yang sering membuat dirinya sendiri tidak bersukacita, tapi Allah yang selalu disalahkan. Perlu diingat bahwa dari kitab Kejadian, Allah telah melihat semua yang Ia ciptakan baik, tapi karena manusia berdosa (Kejadian 3) akhirnya ada resiko yang harus ditanggung dan banyak sekali permasalahan yang harus muncul walaupun memang benar, ada beberapa permasalahan yang terkadang diluar kontrol manusia. Karena manusia yang sudah berdosa dan telah merusak gambaran Allah yang kudus, maka semua sumber sukacita yang ada di dunia ini hanyalah fana, sementara. Sedangkan Allah sebagai pencipta segalanya, termasuk pencipta SUMBER SUKACITA adalah kekal dan akan selalu bersama dengan anak-anakNya disetiap musim kehidupannya karena kita adalah ciptaan yang berharga di mata Allah. Sulit untuk dikatakan, tapi terkadang beberapa masalah kehidupan yang dialami oleh manusia harus diizinkan untuk sesuatu yang lebih berharga atau untuk memperlihatkan bahwa semuanya hanya sementara, sedangkan yang tidak pernah hilang dan kekal hanyalah Allah. Kepedulian Allah terhadap manusia bukanlah teori semata. Bayangan Teduh sudah melihat bagaimana orang-orang yang memiliki semuanya (tahta, kuasa, tampang) harus kehilangan semuanya dalam sekejap, dan ketika depresi dan kesedihan meliputi hati, mereka akan berkata bahwa Allah selalu membantu mereka dengan mengirimkan orang-orang yang benar-benar peduli, komunitas yang mau mendengar dan menolong, yang sebenarnya membantu orang yang kehilangan sukacita itu merasakan sukacita kembali walaupun dengan waktu yang tidak singkat. Hal-hal yang kadang manusia pegang dengan erat dan dianggap sebagai sumber sukacita kadang harus diambil supaya manusia bisa merasakan sukacita yang kekal ini. Allah peduli dengan sumber sukacita manusia, karena Allah tidak mau anak-anakNya merasakan dan bergantung terhadap sumber sukacita yang sementara saja.


Jadi, teman-teman Bayangan Teduh, inilah 2 alasan yang mau Bayangan Teduh bagikan terhadap pentingnya konsep sukacita di dalam Alkitab. Jika, Bayangan Teduh terus berbicara bahwa Allah adalah SUMBER SUKACITA tersebut, bagaimana caranya supaya kita bisa mendapatkannya? Bayangan Teduh akan bahas di artikel berikutnya!


 
 
 

Comments


Post: Blog2_Post

Subscribe Form

Thanks for submitting!

©2020 by Bayangan Teduh. Proudly created with Wix.com

bottom of page