top of page
Search

Kamu tidak tinggal sendiri

  • Writer: bayanganteduh
    bayanganteduh
  • Mar 13, 2021
  • 4 min read

Sering berpikir bahwa tubuhmu adalah milikmu? Sering berpikir bahwa kamu bisa melakukan apa saja dengan tubuhmu? eitssss!! Jangan salah! Tubuhmu itu bukan hanya milikmu saja, dan ada Tabernacle "Kemah Suci" yang tinggal bersama dengan kamu. What's that?

Kali ini, Bayangan Teduh akan membahas tentang “Kemah Suci” yang terambil dari Keluaran 25-27. Ketiga bab ini berbicara tentang Kemah Suci Allah. Wait wait wait, apa si Kemah Suci itu? Pada zaman dulu, Kemah Suci adalah “jantung” dari praktik keagamaan Israel. Salah satu cara mereka buat bisa tetap berelasi dan minta pengampunan dengan Allah itu ya lewat Kemah Suci ini. Di kitab Keluaran 25-27 menceritakan bahwa penghancuran bait suci adalah peristiwa yang menghancurkan bagi mereka, itu karena Kemah Suci juga ikut hancur dan itu adalah satu-satunya cara bagi mereka untuk terhubung dengan Allah.

Kemah Suci (Tabernacle) adalah representasi duniawi dari realitas surgawi pada waktu itu. Jika Kemah Suci adalah representasi duniawi dari realitas surgawi, maka sama halnya dengan Kristus, yang berasal dari Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran yang memenuhi tujuan mengapa Kemah Suci ini dibangun pada zaman bangsa Israel. Jika mereka membutuhkan Kemah Suci untuk menghubungkan diri mereka dengan Allah, kita hanya perlu memiliki Yesus dalam kehidupan kita, sehingga kita dapat dengan mudah memiliki hubungan langsung dengan Allah sekarang tanpa khawatir tentang semua persyaratan khusus yang dibutuhkan saat itu (persembahan khusus dan masih banyak lagi). Tapi, karena Yesus sudah mati diatas kayu salib bagi kita, Tuhan adalah Kemah Suci baru yang tinggal didalam kehidupan kita.

Sebagaimana Dia telah berdiam dalam kehidupan kita, itu berarti kita adalah setiap orang yang percaya kepada Yesus adalah “Kemah Suci” Allah.

Kita adalah tabernacle Allah.


Mengapa penting untuk mengetahui bahwa kita adalah tabernacle Allah?

Pertama, mengingatkan kita siapa itu Allah.

Jika kita membaca dengan seksama bagian-bagian di Keluaran tentang Kemah Suci (baca di kitab Keluaran ya). Kita akan melihat seperti apa bentuknya, dan tujuannya, kita akan sadar bahwa itu adalah pada pengingat tentang siapa Allah sebenarnya. Apa gambaran Allah yang kita lihat di Kemah Suci ini? Kemah Suci dibangun oleh manusia dengan struktur-struktur rinci dari Allah sehingga Allah yang sempurna dan penuh dengan kemuliaan bisa berdiam disana. Itu mencerminkan bahwa Allah yang sempurna mau berdiam di bumi demi menjalin hubungan dengan bangsa Israel yang bebal saat itu.

Tetapi, ketika Allah mengirim Tuhan Yesus ke dunia dan merelakan Anak-Nya yang tunggal mati di atas kayu salib demi kita, Kemah Suci sudah tidak ada lagi di dunia. Tidak ada yang menghalangi kita untuk membangun relasi dengan Allah karena Tuhan yang berdiam didalam diri kita adalah Kemah Suci yang sempurna tanpa dibatasi oleh dinding dan ruang. Kemah Suci yang mencerminkan kemuliaan Allah sekarang berada didalam kita. Kita yang sudah menerima Tuhan Yesus sebagai Juru Selamat berarti memiliki Kemah Suci dihati kita dan kita harus memancarkan kemuliaan Allah lewat hidup kita yang seturut dengan gambar-Nya.

Kemah Suci mengingatkan kita akan kesempurnaan, kemuliaan dan Kasih Allah. Kasih Allah diperlihatkan ketika Ia menciptakan kita dan mengutus anak-Nya yang tunggal, Tuhan Yesus, demi kita sehingga setiap kita memiliki Kemah Suci yang membuat kita sampai sekarang bisa berhubungan dengan Allah dan datang kepada Allah dimana saja dan kapan saja.


Kedua, itu merefleksikan bagaimana kita hidup dari hari ke hari.

Ketika kita menganggap tubuh kita sebagai bait suci Allah, dan sadar bahwa Kemah Suci itu ada didalam hidup kita, itu akan memperlihatkan cara hidup sehari-hari kita dalam perspektif yang berbeda. Paulus telah menunjukkan hal ini pada 1 Korintus 6:18-20, dia mengatakan, "Jauhkanlah dirimu dari percabulan! Setiap dosa lain yang dilakukan manusia, terjadi di luar dirinya. Tetapi orang yang melakukan percabulan berdosa terhadap dirinya sendiri. Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri? Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!" Sikap Paulus di sini tidak boleh dibatasi untuk dosa seksual. Ini harus mendefinisikan sikap kita mengenai segala jenis dosa.

Tuhan tidak ada di luar sana, di langit di suatu tempat melihat ke bawah sesekali pada apa yang kita lakukan, jadi "pastikan kita baik," Tuhan telah memilih untuk hidup dalam diri kita. TUHAN ada didalam dirimu dan Ia tau setiap pikiran dan perasaan serta setiap perilaku mu, Tuhan sangat dekat dengan kita. Ketika Tuhan telah berdiam dalam diri kita, dosa-dosa seharusnya tidak terpikirkan bagi kita lagi bukan? Kita pasti akan lebih bisa mengapresiasi apa yang Tuhan lakukan dan memilih untuk menyenangkan Tuhan. Keras? Sulit? Ya! Sulit! Itu tidak berarti kita dapat memiliki kehidupan yang sempurna ketika kita adalah Kemah Suci Allah. itu hampir mustahil! Hampir mustahil karena kita hidup di dunia yang jatuh dan sebagian besar waktu kita telah mengetahui bahwa dosa-dosa kita dimulai dari keinginan kita. Keinginan dalam pikiran kita, hati kita yang secara alami mengalir dalam tindakan. Di sisi lain, tubuh kita dan keinginannya adalah pusat dari "daging" kita, kita hanya ingin memuaskan keinginan kita sendiri. Keinginan berdosa kita untuk sebagian besar waktu. Kita berdosa secara tidak sadar sepanjang waktu, dan darah Kristus membayar terus-menerus bagi kita.

Tapi bagaimana dengan situasi seperti begini muncul terus-menerus, keputusan seperti apa yang harus dibuat? Ketika kita berada di antara hal yang benar dan yang salah? Ketika kita tahu bahwa hal yang kita pikirkan itu salah dan dosa, kita harus dengan tegas dan berani untuk mengatakan tidak kepada keinginan daging kita. Tidak boleh ada COMPROMISE.

Fakta bahwa Kemah Suci berada dalam tubuh kita yang ditempati oleh Allah, mengingatkan kita bahwa tubuh fisik kita layak untuk dihormati. Melalui tubuh kita layak kehadiran-Nya, tempat tinggal-Nya, ini tidak membuat daging dan darah menjadi pusat dalam hidup kita.


Kesimpulan

Kesimpulannya, penting untuk mengetahui bahwa kita adalah Kemah Suci Allah yang ditempati oleh kesempurnaan, kemuliaan, dan kekudusan Allah. Karena itu kita perlu melihat, refleksi dan selalu menjaga cara kita hidup dari hari ke hari.



 
 
 

Comments


Post: Blog2_Post

Subscribe Form

Thanks for submitting!

©2020 by Bayangan Teduh. Proudly created with Wix.com

bottom of page