Dimana Tuhan disaat Badai Kehidupan?
- bayanganteduh
- Jan 15, 2021
- 3 min read
Di tahun 2020, banyak dari kita mengalami banyak pengalaman yang mungkin tidak enak. Dengan adanya pandemi, resesi dan lain lain, yang sebelumnya semua normal mungkin dalam beberapa waktu terakhir berubah menjadi situasi yang lebih sukar. Banyak kehilangan dan kesusahan yang mungkin banyak kita hadapi.
Tidak sedikit loh yang mempertanyakan kenapa mereka harus kehilangan? Tidak sedikit juga yang marah dan panas hati kepada Tuhan akan kesukaran yang mereka harus hadapi.
Di dalam alkitab, ada juga seseorang yang bernama Ayub, yang mengalami situasi yang begitu sulit secara bertubi-tubi. Dalam waktu yang sangat singkat Ia kehilangan keluarganya, usaha-nya, kekayaannya, dan juga kesehatannya. Ia pun mempertanyakan kepada Tuhan kenapa Ia harus melewati semua ini? Untuk tau seluruh ceritanya kita bisa baca buku Ayub di alkitab ya.
Nah, hari ini Bayangan Teduh mau secara spesifik berbagi kepada teman-teman 3 pertanyaan yang bisa menjadi pegangan bagi kita ketika kita berada di tengah-tengah masa sulit dalam hidup kita. Pertanyaan-pertanyaan ini dilandasi dari apa yang Bayangan Teduh dapatkan di Ayub 29-31.
Pertanyaan #1: Ketika Tuhan mengambil semua yang kamu punya, apakah kamu tetap bisa melihat kebaikan Tuhan?
Ketika kita membaca Ayub 29, kita dapat melihat bahwa Ayub walaupun Ia orang yang baik, tapi ia mempunyai keinginan untuk dikenal sebagai orang yang adil dan budiman. Mengapa Ia ingin sekali dikenal sebagai sosok yang seperti itu? Kalau kita lihat di Ayub 29 kita bakal mengerti bahwa banyak implikasi yang Ayub dapatkan ketika Ia dikenal sebagai orang yang baik, contohnya Ia disukai banyak orang, Ia dihormati banyak orang, dll.
Namun ketika suatu saat Ia tidak lagi dianggap seperti itu, Ayub tidak bisa menerimanya. Ia mulai merasa bahwa Tuhan sudah tidak lagi disisinya.
Sama dengan kita, ketika Tuhan mengambil semua dari dalam diri kita - apakah kita masih bisa melihat kebaikan Tuhan dalam hidup kita? Atau kita menjadi seperti Ayub dan menganggap bahwa Tuhan tidak lagi di sisi kita?
Pertanyaan #2: Ketika Tuhan mengambil semua yang kamu punya, apakah kamu tetap bisa melihat hikmat dan kebijaksanaan Tuhan?
Ketika kita baca Ayub 30, di pasal ini kita melihat pernyataan tertulis Ayub kepada Tuhan. Ayub menuliskan dalam sebuah daftar semua alasan dan fakta bahwa Ia adalah orang yang baik.
Di daftarnya Ia menjelaskan bahwa Ia tidak berbohong, Ia tidak melakukan hal yang tidak adil, Ia tidak melakukan hal yang tidak benar, dll. Disini Ayub sedang berhadapan dengan Tuhan dan ingin mendapatkan persetujuan dari Tuhan bahwa Ia adalah orang yang baik.
Mengapa Ia melakukan semua ini? Ayub melakukan ini karena ia merasa bahwa ia benar dan mungkin Tuhan yang salah. Ia tidak mengerti kenapa Ia harus melalui kesukaran dalam hidupnya walaupun ia sudah hidup benar.
Sama dengan kita, seringkali ketika badai kehidupan menerpa kita, kita ingin membuat Tuhan mempunyai cara pikir dan pandang yang sama dengan kita. Namun, sebenarnya Tuhan jauh lebih besar dan berkuasa dari diri kita.
Ia adalah Tuhan yang bisa melihat semua yang belum, sedang dan akan terjadi dalam hidup kita dan Ia akan melakukan yang terbaik bagi kita. Jadi, sebagai seorang yang percaya dengan Tuhan kita seharusnya belajar untuk bersandar sepenuhnya kepada Tuhan, karena Ia adalah Tuhan yang berhikmat dan bijaksana.
Pertanyaan #3: Ketika semua yang kita punya diambil, apakah kita bisa terus bersandar dan berlari kepada Tuhan dengan Tuhan?
Hari ini kita belajar banyak dari kisah Ayub. Namun satu aspek penting dari hidup Ayub yang mau aku bagikan adalah - ketika semua hal yang kita punya diambil apakah kita bisa terus seperti Ayub dan lari kepada Tuhan bukan dari Tuhan.
Semakin sulitnya badai kehidupan apakah kita bisa terus ada di dekat Tuhan dan bersandar penuh kepadanya?
Banyak dari musim sulit di kehidupan kita mungkin tidak bisa dimengerti secara logika,. Tapi ketika hal itu terjadi, apakah kita bisa masih berpegangan kepada Tuhan dan percaya bahwa Tuhan akan ada terus bersama dengan kita?
Jadi di dalam sharing hari ini, bayangan teduh mau ingetin lagi bagi kita yang ada di tengah masa sulit - janganlah putus asa, janganlah marah kepada Tuhan aaupun sampai meninggalkan Tuhan - namun mari yuk kita terus mendekat kepada Tuhan.
Semangat, teman-teman! God is with you.
Comments